Thursday, November 21, 2024

Latest Posts

Musisi jazz nasional galang dana untuk anak – anak Palestina di acara “Jazz in Unity”

Kaset.id – Konser amal penggalangan dana dari musisi Indonesia buat anak – anak terdampak konflik perang di Palestina lancar digelar Jumat 14/6/24 kemarin. Bertempat di sebuah club jazz bernama 1920 lounge di bilangan Kemang, Jakarta, konser yang diberinama “Jazz in Unity” tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian dan gerakan kemanusiaan terhadap penderitaan anak – anak disana.

Senyum dan tawa ceria anak-anak menjadi sebuah anugerah bagi setiap orang yang ada di bumi. Namun tidak bagi anak-anak Palestina yang saat ini paling menderita di tengah konflik yang berlangsung. Tidak ada lagi fungsi musik yang dapat mencerahkan hari anak-anak jika kita tetap membiarkan anak-anak Palestina menjadi korban genosida yang terjadi di sana. Lewat dukungan komunitas dan pegiat musik jazz di Indonesia, kegelisahan tersebut mendorong mereka untuk berbuat hal baik lewat gerakan “Jazz in Unity”.

Sederet musisi seperti Armiya Husein, Bella Fawzi, Chiki Fawzi, Dara Swandana, Dira Sugandi, Eka Annash, Elfa Zulham, Fia, Jamie Aditya, Kevin Yosua, Kojek Rap Betawi dan Sri Hanuraga ikut menunjukan empatinya dengan terlibat sebagai pengisi acara di “Jazz in Unity”. Selain itu juga ada tambahan pembacaan puisi dari Rebecca Kezia dan Yudi Ahmad Tajudin yang diiringi oleh komposisi musik syahdu dan apik bersama Sri Hanuraga, Elfa Zulham, dan Kevin Yosua.

“Jazz in Unity” ini tercetus dari keresahan pribadi saya yang ternyata menjadi keresahan kolektif para pegiat dan penggiat jazz di Indonesia. Bermula dari sebuah story di Instagram untuk mengajak membuat konser amal bagi anak-anak terdampak penindasan di Palestina, secara organik terkumpul lah beberapa musisi, pemilik venue, show director, fotografer, videografer, streaming partner, kru, crowdfunding partner, auditor, dan lembaga kesehatan yang akan menyalurkan donasi,” ungkap penggagas Jazz in Unity, Bagas Indyatmono.

“Kalau musik genre lain mungkin ada lagu tentang Palestina dan perlawanan, tapi kalau musik jazz itu memang lahir dari perbudakan dan perlawanan. Jadi musiknya memang sudah dan harus membuat orang bahagia,” ujar Jamie Aditya sebelum memulai penampilannya di Jazz in Unity.

Ia tampak sangat emosional hingga kerap meneteskan air mata kala bercerita tentang kondisi yang dialami anak-anak Palestina.

“Gerakan dan konser amal ini dipersiapkan hanya dalam waktu 14 hari namun diharapkan dapat memberikan perhatian yang cukup besar terhadap apa yang sedang terjadi di Palestina dan dapat menular kepada komunitas sejenis di daerah atau negara lainnya”, lanjut Bagas,

“Saya merasa terhormat untuk mendukung acara “Jazz in Unity” yang didedikasikan untuk membantu anak-anak Palestina. Seluruh keuntungan kami dari penjualan selama acara akan disumbangkan ke badan amal yang membantu anak-anak Palestina. Kami percaya apa yang kami perbuat ini dapat memberikan dampak positif,” tambah pemilik club jazz 1920, Salil Innab.

Untuk menyalurkan hasil donasi, “Jazz in Unity” juga bekerjasama dengan MER-C Indonesia dan Kitabisa. Gerakan ini juga mengajak Anda semua bisa ikut terlibat dalam donasi di https://Kitabisa.com/jazzinunityforpalestine .

Sampai acara ini usai, terkumpul sekitar Rp 18 juta dari donasi dan hasil penjualan 1920 lounge. Donasi ini masih akan terus dibuka di halaman Kitabisa selama beberapa waktu ke depan.

“Kami salut banget sama aksi nyata teman-teman Jazz in Unity dalam menyuarakan dukungan untuk Palestina. Kitabisa bersama MER-C Indonesia berkomitmen untuk memastikan donasi yang terkumpul pada konser amal ini dapat tersalurkan dan diterima langsung oleh anak-anak Palestina,” pungkas Vikra Ijas, CEO Kitabisa.

Latest Posts

spot_imgspot_img

Don't Miss

Stay in touch

To be updated with all the latest news, offers and special announcements.